Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Keunikan Acara Kande-Kandea Kelurahan Tolandona


Kelurahan Tolandona (CDD) - Kande-kandea/Pekakande-Kandea atau dalam bahasa Indonesia yang berarti Makan-Makan, adalah acara pesta adat suku Buton yang dilangsungkan sekali dalam setahun dan merupakan acara adat istimewa yang selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat suku Buton khususnya masyarakat Kelurahan Tolandona dan sekitarnya. Acara tradisi ini biasanya dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri.

Seperti asam dan garam, Pesta adat Kande-kandea adalah acara wajib yang tidak dapat terpisahkan dengan Kelurahan Tolandona dan telah menjadi icon pengenal ketika masyarakat suku Buton dari desa lain atau dari kelurahan lain atau bahkan kota-kota sekitar kepulauan Buton, ketika mendengar Tolandona maka mereka akan mengingat acara Kande-kandea.

Menurut sejarah, acara tradisi Kande-Kandea Tolandona diadakan sebagai acara tradisi penyambutan Para Tamu Negara Kesultanan Buton yang berkunjung di Tolandona pada masa lampau dan juga sebagai acara penyambutan para pahlawan negeri yang kembali dari medan perang dengan membawa kemenangan sebagai wujud syukur. Hingga saat ini acara tradisi Kande-Kandea telah menjadi acara wajib yang selalu diadakan setiap tahunnya namun bukan lagi sebagai acara tradisi seperti yang telah disebutkan dalam sejarah tetapi telah menjadi wujud syukur telah melaksanakan puasa di Bulan Suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.


Pelaksanaan Pekande-Kandea

Acara Kande-Kandea juga dikenal sebagai perjamuan untuk para tamu Bangsawan atau tamu dari Pemerintahan Buton, masyaratkat Tolandona selalu menyiapkan puluhan atau bahkan ratusan Talang untuk menyuguhkan berbagai macam makanan Khas Buton sebagai wujud syukur dan do'a.

Photo by Ervan Khasamea

Acara tradisi Kande-kandea/Pekakande-kandea mengundang penasaran turis mancanegara karena keunikan dan keistimewaannya, maka tidak heran kalau para wisatawan Asing juga datang menghadiri untuk menyaksikan langsung acara tradisi yang unik dan megah ini.


Acara Kande-Kandea sejatinya tidak hanya ada di Kelurahan Tolandona, tetapi di desa-desa sekitar Kelurahan Tolandona seperti desa Baruta, Baruta Lestari, Baruta Analaki, Dhoda Bahari  dan Tolandona Matanaeo serta desa sekitar lainnya juga ikut menghelat acara akbar ini.

Bagi yang berkunjung ke Tolandona tentunya tidak akan kesulitan dalam hal transportasi penyeberangan, dari Kota Bau-Bau dapat ditempuh melalui jalur laut dengan Kapal Feri dan juga Kapal Jonson. Ketika tiba di palabuhan Kelurahan Tolandona, Sobat tidak lagi harus mencari-cari atau harus keluar masuk hutan untuk mencari lokasi acaranya karena lokasi acaranya sangat dekat dengan pelabuhan Tolandona.


Walaupun di setiap desa yang ada di Kecamatan Sangia Wambulu sama-sama memiliki acara Kande-Kandea, Kelurahan Tolandona memiliki keunikan tersendiri dibanding acara Kande-Kandea desa-desa lainnya, Keunikan yang membedakannya adalah acara Kande Tompa yang dilaksanakan pada malam harinya.

Kande Tompa

Acara Kande-Kandea Kelurahan Tolandona memiliki keunikan tersendiri. Keunikan yang dimaksud adalah Kande Tompa. Acara Kande Tompa adalah acara puncak dari acara Kande-Kandea Kelurahan Tolandona, Kande Tompa merupakan ciri khas dari acara Kande-Kandea yang dimiliki oleh Kelurahan Tolandona maka tidak heran acara malamnya adalah yang paling ditunggu-tunggu. Bagi pengunjung yang masuk untuk makan Kande Tompa akan di layani oleh gadis-gadis cantik terbaik di Kelurahan Tolandona yang memakai baju adat Buton dengan suguhan berbagai macam makanan khas Buton yang telah disiapkan. Yang menjadi Keunikan dari acara Kande Tompa ini adalah para pengunjung yang makan akan disuap oleh gadis-gadis cantik yang menjaga Talang.


Di Talang inilah tempat menyajikan berbagai macam makanan khas Buton dan bagi yang ingin makan tidak perlu repot mengambil sendiri cukup hanya menunjuk makanan apa yang mau dicicipi maka gadis-gadis Penjaga Talanglah yang akan mengambilkan lalu menyuapkannya serta ditambah lagi dengan pengantar lagu daerah Kadhandhio sebagai musik hiburannya. Tapi bukan lagu-lagu seperti di acara resepsi ya good people. Keren bangetkan?


Keunikan lain dari acara Makan Tompa atau Kande Tompa adalah Rasa Penasaran, Kenapa? pengunjung tidak akan berlama-lama duduk di depan talang mencicipi makanan karena pengunjung yang masuk di Kande Tompa hanya akan diberikan waktu setiap ± 5 menit atau sampai nyanyian Lagu Kadhandhio itu selesai. Setelah itu kita akan dipersilahkan keluar melalui pintu keluar yang telah disiapkan panitia pelaksana dan tentu makananya tidak gratis ya Good People? Bagi Pengunjung Kande Tompa wajib untuk membayar saweran seikhlasnya kepada gadis-gadis Penjaga Talang sebagai bentuk rasa terima kasih.


Setiap pengunjung yang mengunjungi suatu daerah untuk berlibur tentu yang pertama kali ada di pikiran kita adalah keamanan dari tempat yang akan dikunjungi. Saat Tolandona masih berstatus Desa, pemikiran masyarakat luar Tolandona selalu mengidentikan Tolandona sebagai desa yang memiliki pemuda-pemuda yang nakal dan keras, sebenarnya itu adalah opini yang tidak bisa diterima dan sama sekali tidak benar adanya. Masyarakat Tolandona memiliki ikatan persaudaraan yang sangat kuat, seperti dalam peribahasa Buton “Pobhinci-bhinciki kuli” yang artinya memiliki rasa peduli atau tenggang rasa kepada sesama, dan itu adalah karakteristik dari Masyarakat Buton yang juga dimiliki oleh Masyarakat Tolandona. Simbol semangat Bolimo Karo Sumanamo Lipu telah mengalir dalam darah Masyarakat Tolandona sehingga melahirkan watak keras terhadap ancaman dari luar. Watak keras yang dimaksud adalah keras dalam arti kebaikan.

Oleh karena itu, setiap pengunjung yang datang ke Tolandona akan menjadi bagian dari Saudara dan tentu akan dilindungi dari sesuatu yang buruk.


Kelurahan Tolandana adalah Kelurahan yang ada di Kecamata Sangia Wambulu Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara. Perhelatan acara akbar pesta adat Kande-kandea sangat mengutamakan kenyamanan para pengunjung, hal ini ditandai dengan keamanan yang super ekstra. Kenapa dikatakana super ekstra? Puluhan personel aparat gabungan dari Kepolisian dan TNI akan memastikan keamanan para Tamu yang berkunjung.

Acara Terakhir (Acara Penutup)

Suka Dugem atau Lulo ? Acara Kande Tompa bukanlah rangkaian akhir dari Acara adat ini. Masih ada acara berikutnya dan merupakan acara akhir, yaitu acara “Joget”. Acara penutup dari acara adat Kande-Kandea akan menghibur para pengunjung dengan acara joget sampai pagi. Yang kuat joget monggoooo...



Nah bagi pembaca setia CDD yang ingin travelling keluar Kota selesai Lebaran Idul Fitri, Kelurahan Tolandona adalah tempat yang wajib Kalian masukan dalam daftar tempat untuk dikunjungi.

Oke good people sampai jumpa di artikel kami berikutnya ya? Dan jangan lupa di Share ya ?


Wassalam...

Post a Comment for "Keunikan Acara Kande-Kandea Kelurahan Tolandona"